welcome

Minggu, 13 Maret 2011

softskill perekonomian indonesia

 NAMA: Mustafa Sangadji
NPM    : 24210871
KELAS:1EB11
Sistem Perekonomian Indonesia.


PENDAHULUAN
Tidak ada satu negarapun yang bisa menerapkan suatu sistem perekonomian secara ekstrim. Di Indonesia, pemerintah mempunyai peran penting sebagai wasit dalam megawasi jalannya perekonomian.
Pemerintah perlu men-support dan melindungi para pelaku ekonomi atau masyarakat ekonomi yang lemah, supaya kedepannya bisa menjadi ekonom yang mandiri dan cerdas.
Hal ini juga harus didukung dengan Pemerintahan yang baik, yang bersih, dan memiliki birokrasi-birokrasi yang sehat, dan perlu juga dilakukan pengawasan atas aliran dana modal yang masuk ke Negara kira agar terhindarnya praktek monopoli, dan Salah satu faktor penyebab kompetisi ekonomi yang tidak sehat adalah pemerintahan yang tidak sehat.




SISTEM EKONOMI DAN PERSOALANNYA

1.Sistem Ekonomi
Setiap negara memiliki sistem ekonomi. Pilihan terhadap sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara tergantung pada kesepakatan nasional negara tersebut.
Lazimnya, kesepakatan nasional ini berdasarkan dibuat mengacu pada undang-undang dasar yang dimiliki oleh Negara kita. Di samping itu, undang-undang dasar, falsafah dan ideologi negara juga sangat berperan pada sistem ekonomi suatu negara. Sistem ekonomi adalah cara suatu negara mengatur kehidupan ekonomi bangsanya dalam rangka mencapai kemakmuran.

2. Tiga persoalan pokok Ekonomi.

Tiga persoalan ekonomi sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita, dalam bahasa Inggris, disebutkan ada 3 pokok masalah/persoalan ekonomi, yaitu:

What(Apa ), How (Bagaimana), dan For Whom (Untuk Siapa)

a.Jenis dan Jumlah barang serta Jasa yang harus diproduksi(What).
What, dalam bahasa Indonesia berarti “Apa”, jadi ketika akan terjun ke dunia Ekonomi/bisnis, kita sebagai produsen harus mengetahui apa yang akan kita produksi kepada masyarakat sebagai calon konsumen, dan berapa jumlah barang yang akan kita produksi.

b.Cara Sistem Ekonomi menghasilkan Barang dana Jasa(How).
 How, dalam bahasa Indonesia berarti “Bagaimana”, jadi pemilihan cara menghasilkan barang dan jasa. How menunjukkan persoalan yang dihadapi oleh sistem perekonomian yang terkait dengan pertanyaan: Bagaimana menghasilkan barang dan jasa. Untuk mencapai kemakmuran. Artinya, setiap sistem ekonomi harus dapat menjawab persoalan cara yang ditempuh oleh suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa.

c.Cara Distribusi Barang dan Jasa (For Whom).
For Whom, dalam bahasa Indonesia berarti “Untuk siapa”, jadi persoalan ketiga yang akan kita hadapi adalah untuk siapa barang yang akan kita produksi dipasarkan, kita harus cermat dalam memilih calon konsumen yang akan menggunakan produk dari kita, dan jangan sampai kita memasarkan produk kita ke orang yang salah, orang yang salah yang dimaksud disini adalah semisal orang yang akan mengkonsumsi produk A tetapi kita memberi produk B, itu akan berdampak pada hasil penjualan produk tsb, bisa kurang berhasil, atau tidak berhasil sama sekali.

Setelah mengikuti uraian tentang persoalan pokok yang dihadapi oleh setiap sistem ekonomi, tiba saatnya kita mendefinisikan sistem ekonomi. Sistem ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu strategi atau cara suatu bangsa atau negara mengatur tata kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran masyarakatnya.

1. Tiga Sistem Ekonomi Utama
Sistem ekonomi merupakan aturan-aturan yang digunakan dalam kehidupan perekonomian. Kita dapat membedakannya ke dalam tiga macam sistem yang lazim dijalankan oleh suatu negara, yaitu sistem ekonomi liberal (pasar bebas), perencanaan sentral, dan campuran.
a. Sistem Ekonomi Pasar Bebas
Sistem ekonomi pasar bebas adalah pengaturan kehidupan
ekonomi diserahkan pada mekanisme pasar.

b. Sistem Ekonomi Perencanaan Sentral
Sistem ekonomi perencanaan sentral adalah pengaturan
kehidupan ekonomi dikelola langsung oleh negara.

c.Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah pengaturan kehidupan
ekonomi dikelola bersama oleh swasta dan pemerintah.


Indonesia terlalu Meniru Sistem Perekonomian Asing

Indonesia dinilai terlalu berkiblat sistem ekonomi di luar negri. Padahal
sistem tersebut belum tentu tepat diterapkan di negeri kita sendiri.
Tidak bisa diterapkannya sistem pemasaran tsb, karena faktor perbedaan. Di luar negeri, kondisi masyarakat, ekonomi dan politik cenderung stabil dibanding negeri kita. Juga Sistem hukum yang kian tertata rapi, tegas, dan dapat diandalkan dengan baik. Sementara di Negara kita? Masih 0 besar.
Kondisinya beda. Sistem, masyarakat, gaya hidup mereka hingga pemerintahan itu berbeda. Kita baru akan bangun masyarakat hukum sementara di sana sudah jalan lama.
Kita, atau disini pemerintah harus menciptakan system perekonomian khusus untuk Negara kita, yang sesuai dengan keadaan penduduk, ekonomi dan sistem hukum yang diterapkan di Indonesia
Dan Masyarakat dapat dirubah dengan dua hal, yaitu dengan cara teks book dan cara lihat langsung. Indonesia harus melakukan kedua cara tersebut. Karena orang kita cenderung tertarik dengan melihat langsung.
Pemasar harus mempunyai strategi yang jitu untuk menguasai pasar. Pemasar juga tidak boleh egois dalam bertindak/bersikap, tetapi harus melihat kondisi lapangan yang sebenarnya.
Dengan melihat sendiri kondisi lapangan. Akan memberikan hasil yang berbeda. Mereka juga harus jeli melihat peluang pasar yang ada. Yang kira-kira bisa dimanfaatkan, langsung berinovasi. Apalagi masyarakat Indonesia cenderung bersikap konsumtivisme dan bisa disebut sebagai target korban iklan.

PENUTUP
Materi dalam makalah ini disajikan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan dan semoga dapat dipahami oleh semua pembaca, sehingga makalah ini bisa menjadi sangat berguna, dan semoga dapat bermanfaat untuk menambah wawasan kita dalam dunia perekonomian, dan kritis dalam berpikir

Saya mohon maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Terimakasih atas kesempatan yang Ibu berikan
untuk saya mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini.
Wassalam.


SUMBER: http://www.scribd.com/doc/21244026/EKONOMI-Sistem-Perekonomian-Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar